Operator Didesak BlokirKartu dengan RegistrasiPalsu

detikcom - Jakarta, Kementerian
Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) mendesak operator
untuk tidak lepas tangan terkait
registrasi palsu yang kerap kali
dilakukan pengguna kartu seluler
prabayar. Jika pengguna
mengirimkan data palsu, blokir saja
kartunya!
Demikian ditegaskan Kepala Humas
dan Pusat Informasi Kementerian
Kominfo Gatot S. Dewa Broto
kepadadetikINET, Jumat
(10/6/2011).
Menurutnya dalam Peraturan
Menteri Kominfo nomor 23 tahun
2005 tentang Registrasi Layanan
Telekomunikasi, kira-kira berisi
kewajiban terhadap operator
telekomunikasi untuk bertindak
tegas dengan melakukan
pemblokiran jika data-data yang
dikirimkan untuk registrasi oleh
pengguna adalah palsu.
"Harusnya seperti itu, tapi
kenyataannya sekarang adalah
mereka cenderung melakukan
pembiaran. Harusnya diblokir,"
tegas Gatot.
Aksi tegas para operator
telekomunikasi ini sejatinya sempat
menuai harapan di awal-awal
kelahiran Permen Kominfo ini
sekitar lima tahun lalu. Mereka pun
tak jarang mengirimkan laporan
kepada regulator usai melakukan
pemblokiran akibat registrasi
prabayar palsu ini.
"Namun sayang itu cuma setahun
pertama, setelah itu kenyataannya
tidak diblokir," sesal Gatot.
Pemerintah pun mengakui adanya
celah ini dan mengeluarkan
peringatan kepada operator untuk
patuh menjalankan aturan yang
ada. Jangan takut dituntut balik atau
jumlah pengguna menjadi turun.
"Ini bukan imbauan, tapi
peringatan. Prinsip registrasi itu
sangat sederhana. Jika ditengarai
mengisi data palsu maka operator
jangan lepas tangan. Jika
identitasnya bodong yang blokir
saja, aturannya sudah ada kok,"
Gatot menandaskan.
Hal ini perlu dilakukan untuk
menegakkan aturan sekaligus tidak
membiarkan para penjahat yang
memanfaatkan ponsel sebagai alat
tipu-tipu kian merajalela.
Anggota Komite Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI)
Heru Sutadi menambahkan,
pihaknya sejatinya sudah
melakukan pembicaraan dengan
operator dan Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) untuk
menertibkan registrasi prabayar
bodong ini.
Salah satu solusi yang
kemungkinan diambil adalah tidak
digubrisnya layanan atau keluhan
jika data yang diberikan pengguna
tidak benar. "Jadi ya tidak usah
diladenin kalau mereka ingin
komplain, minta mereka
(pengguna-red.) untuk
membetulkan datanya terlebih
dahulu," tukasnya.
"Ini sudah ada pembicaraan cuma
nanti perlu dikampanyekan lagi ke
masyarakat. Jadi semacam ada
reward kepada pelanggan jika
memberi informasi yang benar,"
lanjutnya.
Namun diakui Heru, proses
verifikasi yang harus dijalankan
operator untuk mencari kevalidan
data-data yang sudah teregistrasi
ini tidaklah mudah. Terlebih jumlah
pengguna seluler Indonesia sudah
lebih dari 200 juta.
"Namun pelan-pelan hal itu
harusnya bisa dilakukan, bisa
melalui program loyalitas
pelanggan atau ketika menerima
keluhan," Heru menandaskan.

gw c stuja bngt..coz yg daftarin jg cs.a atas nama di ktp gw..

lah apa database bener apa nggak nya alamat nya dari KK ?

yg kyk gini mungkin bs diterapin tahun depan kalo ktp nasional dengan single identity number kelar se indonesia

klo semua itu bs jdi kenyataan, insya alloh kejahatan yg memanfaatkan jasa ini bs d minimalisir/d kurangi

semakin banyak peraturan menandakan semakin buruk masyarakatnya

kalau ane lebih baik dihapus aja regisnya
jadi g perlu ada data pribadi pengguna
kalau ngomong buat kejahatan
seperti kata bang napi
kejahatan bukan karena ada niat tapi karena ada kesempatan
WASPADALAH WASPADALAH WASPADALAH
gitu aja kok repot

ditunggu aj ketegazan ny pemerintah daLam haL ne n kudu koordinazi juga dg pihak opzeL agar aturan ne biza diterapin dg baek..

agak susah kalo gitu. Sebagian besar pengguna opsel di indon pakai regist palsu. Hal ini tidak murni untuk tujuan kejahatan, hanya cari mudah dan enaknya aja. Disamping itu ada yng merasa lebih nyaman kalo pakai data palsu.

ane mlh klo regist pke nma n alamat kloningan dah

Moga aja taon ini bs kelar.

Gw meski sering gonta ganti opsel..udah brp bnyk sc ,yg gw reg ntu..smua dr ktp atw sim.
Jd lom pernah sexpun pke data2 palsu/asal2an

Ajis, tere, baim. Hanya saykoji n kampret yg benar data sy.
Kalo mau di blocked, yah blocked aja. tinggal beli lagi SC AJIS, TERE, BAIM CUMA Rp.1000. Yg anyar.

kalo bisa dengan cara yng mudah kenapa pilih yang sulit ...

wah... gitu ta.. ada master jin ifrit forum tetangga juga...hehehe

sesuai aLur ny aj kLo register tinggaL pantengin ktp..

Saya sejak pke telkomsel nusantara ,sampe skrg msh pkek reg sim aja ..

kalopun namanya asal, alamat ngacak, no ktp ato no sim bener..

ifrit wrote:Sebagian besar pengguna opsel di indon pakai regist palsu.

indon ntu negara mana ya ? perasaan di atlas g ada negara indon

udah kek maLingzia ne..
kebijakan ne mo diterapin kapan y..